Pelaku pembunuhan terhadap pegawai minimarket Dina Oktaviani, Heryanto, ternyata sempat menyebarkan fitnah keji tentang korban kepada penyidik usai melakukan kejahatan sadis tersebut.

Ibu korban, Yayah, membantah keras tudingan pelaku yang terkesan ingin menyudutkan nama baik anaknya.

Fitnah tersebut diungkapkan oleh pelaku kepada penyidik setelah membunuh dan diduga memperkosa Dina.

Dalam pengakuannya, Heryanto mengklaim bahwa Dina datang ke rumahnya untuk meminta bantuan dicarikan "orang pintar".

Namun, ibu kandung Dina, Yayah, membantah keras pernyataan itu.

Ia menegaskan bahwa anaknya bukan tipe yang mempercayai hal-hal mistis, apalagi sampai meminta bantuan paranormal.

"Kalau pun benar dia minta dicarikan orang pintar, kenapa harus dibunuh?" ujar Yayah, mempertanyakan logika dari pengakuan pelaku.

Dina Oktaviani dan Heryanto sama-sama bekerja di Alfamart Rest Area Km 72 Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat.

Heryanto menjabat sebagai kepala toko, sementara Dina Oktaviani sebagai pegawai.

Dina dihabisi oleh Heryanto di rumah pelaku, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

Setelah meninggal dunia, Dina diduga sempat diperkosa oleh Heryanto sebelum jenazahnya dimasukkan ke dalam dus.

Heryanto kemudian membawa dus itu ke jembatan dan membuangnya di Sungai Citarum.

Berdasarkan pengakuannya ke penyidik, Dina Oktaviani meminta diantar ke orang pintar.

Tujuannya yakni karena Dina ingin melupakan mantan kekasihnya.

Ia juga sering curhat ke Heryanto soal kisah cintanya yang kandas itu.

"Dia sering curhat, 'pak saya ada masalah'. 'Masalahnya kenapa neng ?'. 'Saya itu suka sama cowok saya pacaran sama dia tapi dia sekarang udah gak punya rasa lagi sama saya'," katanya.

Menurutnya Dina Oktaviani kemudian meminta bantuan padanya untuk bertemu dengan orang pintar.

"Kebetulan saya dekat sama orang-orang yang bisa diminta pertolongan, kayak hal kayak gitu," katanya.

Dina kata Heryanto mendatangi orang pintar agar bisa melupakan mantan pacarnya, Ahmad.

"Beliau juga cerita sama saya juga pernah (ke orang pintar)," katanya.

Ia juga menceritakan kondisi tubuh Dina usai ia bunuh dan setubuhi.

"Enteng, ringan, bisa diangkat sendiri," uapnya.

Menurut ibunda Dina Oktaviani, Yayah, cerita Heryanto itu bohong.

Yayah mengatakan kalau Heryanto berniat meminjam uang kepada korban.

"Si pelaku, si bajingan, si brengsek itu pinjem uang, mau di-transfer katanya gak boleh," ucap Yayah.

Hal itu disampaikan oleh Dina kepada ibunya sebelum meninggal dunia dibunuh Heryanto.

"Katanya 'ma Pak Hery itu pengen pinjam uang tapi nggak mau di-transfer, pengennya dianter langsung'. Makanya Dina itu diundang ke rumahnya," tutur Yayah.

Ia pun menegaskan kalau pengakuan Heryanto ke penyidik itu semuanya bohong.

"Itu bohong, sebenarnya bohong. Kalau memang mau nyari yang seperti itu (orang pintar), kenapa harus membunuh anak saya. Iya kan?," ucapnya.

"Kalau dia memang mau nganter ke tempat yang seperti itu, kenapa harus membunuh anak saya. Mungkin udah direncanakan," kata Yayah lagi.

Menurut Yayah, putrinya itu juga tak pernah menceritakan hal tak baik soal bosnya.

"Dia bilang semua orang toko baik, makanya ibu nggak nyangka pelakunya temen kerjanya sendiri," ujarnya.

Ia tidak menampik kalau putrinya itu memang baru saja putus dari pacarnya.

Namun ia menegaskan kalau korban datang ke rumah pelaku untuk memberikan pinjaman uang.

"Kalau masalah putus iya, cuma kalau mau ke tempat seperti itu bohong besar. Karena dia diundang itu buat nganterin uang, mau di TF sama dina gak boleh, pengen langsung," katanya.

Yayah pun meminta agar Heryanto dihukum seberat-beratnya.

"Pokoknya pengen dihukum seberat-beratnya, nyawa diganti nyawa lagi," tandasnya.

Polisi telah melakukan olah TKP di tempat kejadian, yakni rumah pelaku.

Di sana ditemukan beberapa alat bukti berupa barang-barang milik korban dan pelaku.

"Barang bukti digunakan oleh terduga pelaku untuk melakukan perbuatannya, dan menemukan beberapa barang bukti milik korban. Baik itu yang sudah dibakar untuk dihilangkan jejak oleh terduga pelaku, maupun barang bukti yang merupakan milik pelaku yang berada di sekitar TKP," kata Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun.

Menurut Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Uyun Saepul Uyun, Heryanto menghabisi nyawa Dina dengan cara mencekik.

"Dia meninggal dunia dengan cara dicekik," katanya.

Uyun mengatakan Heryanto melakukan tindakan sadisnya di dalam rumah.

"Di ruang tamu," katanya.

Tampak di lokasi terdapat kasur di ruang tamu tersebut.

Sumber: wartakotalive

Post a Comment

BERITA YANG DISARANKAN :

BERITA YANG DISARANKAN :